HIDUP ORANG BENAR DIBERKATI TUHAN

 

Renungan Hari Kamis, 09 Juni 2022

Hari Biasa Pekan X – Tahun C/II

1Raj. 18:41-46;  Mat. 5:20-26

 

HIDUP ORANG BENAR DIBERKATI TUHAN

Nabi Elia dan raja Ahab bertemu. Ada suasana pesta. Ada sukacita dan kegembiraan. Namun harus ada batasnya. Ada saat harus mendengarkan suara dan kehendak Tuhan di dalam hidup ini. Nabi Elia menangkap sinyal itu dan memberitahukan kepada raja Ahab, agar dia bersiap siaga untuk pergi ke Yizreel.

Elia naik ke gunung untuk berdoa dan menerima pesan Tuhan yang akan datang. Melaui awan hitam yang datang dari laut, pertanda bahwa hujan deras akan datang, dan raja Ahab tidak boleh mengabaikan pesan ini jika mau tiba di Yizreel denga nyaman. Elia sebagai gambaran orang beriman yang sungguh berbakti kepada Tuhan, ia hidup sesuai dengan hukum-hukum dan ajaran Tuhan. Elia adalah orang benar, maka dia pantas mendapat berkat istimewa dari Tuhan. Elia bisa mendahului raja Ahab menuju Yizreel tanpa mengendarai kereta karena kuasa Tuhan. “Tetapi kuasa Tuhan berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan menuju Yizreel.” Nabi Elia memberi contoh kepada umat beriman bahwa jika kita hidup benar di hadapan Allah dan di hadapan manusia serta alam semesta, kita akan memperoleh berkat Tuhan berlimpah-limpah sesuai kehendak Allah sendiri.

Yesus di dalam injil hari ini dalam kotbah di bukit menggarisbawahi tentang cara hidup seorang beriman, seorang murid Tuhan. Jika cara hidup yang benar dihayati sesuai ajaran-ajaran iman maka orang itu akan masuk di dalam Kerajaan Surga. “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.”

Penerapan cara hidup keagamaan yang benar itu adalah tidak menghakimi sesama, amarah, mengatai sesama jahil atau kafir, dan sebagainya. Pikiran dan perasaan serta  tindakan seseorang  harus memperlihatkan kualitas imannya kepada Tuhan. Relasi dengan sesama dan semesta alam yang harmonis menjadi perwujudan iman dan relasi seseorang dengan Tuhan. Jika baik, maka layak memiliki dan menempati Kerajaan Surga; jika tidak, maka ia jauh dari Kerajaan Surga.

Marilah kita senantiasa memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati pesan Sabda Tuhan ini dengan benar di dalam hidup kita.

 

Salam dan berkat,

Pastor Paroki EKUKARDO,

P. Kris Sambu, SVD  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU