CAHAYA TELAH DATANG, TETAPI MANUSIA LEBIH MENYUKAI KEGELAPAN
Renungan Hari Rabu, 27 April 2022
Hari Biasa Pekan II Paskah
Kis. 5:17-26; Yoh. 3:16-21
Setiap usaha yang baik pasti ada tantangan dan hambatannya. Ada-ada saja halangan itu datang. Ada penolakan, ada sikap apatis, ada ancaman, penganiayaan, bahkan nyawa bisa jadi taruhan. Para rasul Yesus mengalami hal serupa itu dalam usaha untuk mewartakan kabar Kebangkitan Yesus. Para pemimpin Yahudi dalam kekacauan batin kuatir orang beralih dan percaya kepada Tuhan yang diwartakan, maka para rasul ditangkap dan dipenjarakan. Mereka diancam agar tidak boleh melakukan aksi pewartaan itu. Namun Tuhan selalu berpihak kepada mereka sehingga sekalipun mereka dipenjarakan, Tuhan-lah yang membebaskan mereka. Itulah karya Tuhan yang selalu menyertai hamba-hamba-Nya yag benar.
Cahaya telah datang ke dalam dunia, manusia lebih suka kegelapanYesus di dalam injil secara mendalam meyakinkan Nikodemus tentang cintakasih Allah yang sungguh luar biasa bagi manusia. Sampai Allah mengaruniakan Putera-Nya yang tunggal , supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya diselamatkan. Inilah cinta Allah yang begitu besar. Kepada Nikodemus, Yesus memberikan penekanan bahwa ada dampak langsung bagi orang yang percaya kepada Putera Manusia. Yang percaya tidak akan dihukum, sedangkan bagi orang yang tidak percaya, baginya sudah ada hukumannya. "Inilah hukumannya: Cahaya telah datang ke dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada cahaya, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat."
Bagi kita orang kristen harus membuat sikap yang pasti/radikal. Percaya atau tidak percaya. Kalau kita percaya, maka kita didorong untuk memberikan kesaksianhidup secara benar sebagaimana telah dilakukan oleh para rasul. Sekalipun ada tantangan dan kesulitan, mereka tidak mundur. Akan tetapi jika kita tidak percaya, maka kita adalah orang-orang yang menyangkal cinta kasih Allah yang menyelamatkan kita. Kita tetap tinggal di dalam kegelapan dan suka melakukan perbuuatan-perbuatan kegelapan: melakukan kejahatan, kriminalitas, perjudian, perampokan/pencurian, pencemaran nama baik sesama, dan sebagainya.
Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati hidup yang benar di hadapan Allah dan sesama sebagai sebuah kesaksian.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu, SVD
Komentar
Posting Komentar