YANG TIDAK BERSAMA AKU, MELAWAN AKU

 Renungan Hari Kamis, 24 Maret 2022

Hari Biasa Pekan III Pra-Paskah

Yer. 7:23-28;  Luk. 11:14-23


Dosa sudah menyebabkan keterpecahan dan keterputusan sebuah keutuhan relasi dan persekutuan. Dosa bangsa Israel menjadi gambaran dosa umat manusia pada umumnya yang menyebabkan  perpecahan persekutuan umat dengan Tuhan, dan penyebab terputusnya relasi antara manusia dengan Allah dan antara manusia dengan sesamanya. Dilukiskan oleh nabi Yeremia bahwa Allah membenci sikap manusia (bangsa-Nya) yang tegar tengkuk, yang memunggungi-Nya dan bersikap tak acuh terhadap perintah-perintah Tuhan, mereka mengabaikan dan tidak peduli terhadap para utusan Tuhan: para nabi dan hamba-hamba Tuhan, bahkan Anak-Nya sendiri.

Di dalam injil sikap bangsa Israel masih muncul lagi. Ada tuduhan palsu terhadap Yesus ketika menyembuhkan seorang yang bisu dari belenggu setan. Ada yang mengatakan bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa kepala setan yakni Beelzebul. Kalau Yesus mengusir setan dengan kuasa kepala setan, maka dengan kuasa siapakah para pengikut setan itu bekerja? Artinya, setan akan melawan setan. Apakah itu mungkin?

Yesus membuktikan bahwa Diri-Nya melakukan semuanya itu dalam kuasa Bapa Surgawi. Dengan kuasa Allah segalanya bisa terjadi. Oleh sebab itu bila orang bersekutu dengan setan, maka dia menceraikan dirinya dari kebersamaan dan persekutuan di dalam Allah. Jika dia menceraikan diri dari Allah, maka dia melwan Allah. Jika dia melawan Allah, maka dia sudah bersekutu dengan setan. Jika dia bersekutu dengan setan, maka dia akan selalu berbuat dosa untuk melawan Allah.

Dalam masa tobat ini, kita para beriman hendak kembali menyatukan diri dengan Allah, kita mau bersekutu dengan Tuhan untuk membina persaudaraan, damai dan kerukunan melalui persekutuan dengan sesama. Saat ini bisa saja sudah ada keterpecahan dan keterputusan relasi cinta kasih yang memecah-belahkan persekutuan di dalam keluarga, komunitas, kelompok masyarakat dan dunia pada umumnya (seperti Rusia dan Ukraina). Mengapa itu terjadi? Karena banyak yang tidak mengindahkan ajaran Tuhan, banyak yang bersikap tegar tengkuk dan tidak ada bersama Allah. Banyak orang menjadi egoistis dan mencari kenyamanan diri, banyak yang serakah demi kepentingan diri dan kelompok, banyak yang mengabaikan cinta persaudaraan di dalam hidup bersama.

Marilah kita memohon rahmat pertobatan dari Roh Kudus agar kita kembali kepada keutuhan persekutuan dan kebersamaan dengan Allah dan sesama serta dunia semesta.


Salam dan berkat,

Pastor Paroki EKUKARDO,

P. Kris Sambu, SVD 

Komentar

  1. mks pater utk semua renunganya.saya baru pegang hp Pater baru sembu dari sakit,mohon doanya Pater.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU