APA URUSAN-MU DENGAN AKU, HAI YESUS, ANAK ALLAH YANG MAHATINGGI?

 Renungan Hari Senin, 31 Januari 2022

Peringatan Santo Yohanes Bosko, Imam (P)

2Sam. 15:13-14.30;16:5-13a;  Mrk. 5:1-20


Daud mengalami tantangan dari anak kandung dan dari orang-orang di sekitarnya, yakni orang-orang dari keluarga Saul. Namun dengan hati seorang ayah serta seorang beriman, Daud berusaha menghindari serangan Absalom, anaknya, agar tidak terjadi pertikaian yang lebih hebat dan buruk. Demikian pula terhadap Abisai yang mengutuki Absalom dan berusaha untuk membalasnya, Daud minta supaya jangan diapa-apakan, bahkan supaya jangan ikut campur dalam segala urusan itu. Daud berusaha untuk melihat 'apa kehendak Tuhan' dari persitiwa ini. Apakah Tuhan sedang merancang balasan terhadapya? Apabila itu memang merupakan rancangan Tuhan,biarlah itu terjadi; akan tetapi bila bukan datang dari rencana Allah maka dirinya dan kerajaannya akan diluputkan Tuhan. Sungguh hati Daud sebagai seorang ayah dan seorang beriman.

                        Daud berperang dengan anaknya, Absalom

Dalam Injil Yesus berhadapan dengan seorang yang kerasukan setan. Dia memuji Yesus sebagai Anak Allah, namun dia menolak Yesus untuk intervensi dalam hidupnya. Begitulah hidup seorang yang dikuasai setan akan selalu menolak kehadiran Allah yang menyelamatkan. Itulah karya setan.

Yesus dan Daud adalah tanda kehadiran Allah yang berbelas kasih dan penuh pengampunan. Akan tetapi apakah manusia terbuka hati untuk menerimanya? Ini sebuah pertanyaan reflektif bagi kita semua para beriman. Jika kita bersekutu dengan setan, maka hidup kita diliputi oleh nafsu berkuasa dan ingin membunuh (seperti Absalom). Jika kita sudah dikuasai setan, maka seringkali kita hanya memuji Tuhan di mulut, tetapi hati kita ingin Tuhan menjauh dari kita (seperti orang kerasukan itu). Namun karya Tuhan dan Kasih-Nya jauh melampuai kekuatan setan. Maka Roh Pengampunan dan Kasih sayang akan selalu memenangkan kita dari cobaan setan. Seperti Daud yang mengampuni anaknya, Absalom, demikian Tuhan selalu mengampuni kita. Seperti Yesus yang membebaskan orang yang kerasukan roh jahat, demikian pula jika kita berserah diri pada Tuhan, Ia akan membebaskan kita dari belenggu roh jahat, dan mencurahkan Roh Kudus yang selalu membaharui hidup kita.

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini di dalam kehidupan kita sehari-hari.


Salam dan berkat,

Pastor Paroki EKUKARDO,

P.Kris Sambu, SVD

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU