ADAKAH KEDATANGANMU INI MEMBAWA SELAMAT?
Renungan Hari Selasa, 18 Januari 2022
Hari Biasa Pekan II/Thaun C/2
1Sam. 16:1-13; Mrk. 2:23-28
Setelah terbukti bahwa Saul bukan raja yang direstui Tuhan, tetapi pilihan orang tua-tua Israel, maka sekarang Tuhan mendesak Samuel untuk mengurapi seorang lain untuk menjadi pengganti Saul. Samuel sebagai manusia merasa kuatir juga keamanannya, sebab Saul pasti akan membunuhnya jika tahu bahwa Samuel telah mencari seorang raja lain. Namun di bawah perlindungan Tuhan, segalanya aman. Samuel pun pergi ke Betlehem ke keluarga Isai sesuati dengan perintah dan petunjuk Tuhan. Di sana dengan alasan membawa korban, maka diundang pula orang-orang sekota, para tua-tua kota untuk menghadirinya juga. Pertanyaan mereka terhadap Samuel adalah, "Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?" Rupanya mereka cukup trauma dengan pengalaman raja Saul yang membuat mereka sengsara dan menderita. Samuel meyakinkan mereka bahwa benar, kedatangannya untuk membawa selamat, oleh sebab itu mereka pun harus menguduskan dirinya dan mengambil bagian di dalam upacara pengurbanan itu. Inilah cara Tuhan menentukan seorang raja baru bagi Israel. Dari sekian banyak anak Isai, anak bungsunya, Daud yang terpilih dan diurapi sebagai raja Israel. Dia dipilih oleh Tuhan sendiri, oleh sebab itu Roh Tuhan berkuasa atasnya dan selalu membimbingnya untuk dapat memerintah bangsanya dengan bijaksana. Kedatangan Samuel untuk membawa selamat dengan menjemput/mengurapi Daud sebagai raja atas Israel.
Para murid memetik gandum pada hari sabatSeperti kedatangan Daud (dijemput Samuel) membawa keselamatan bagi bangsa Israel, demikian pula kedatangan Yesus Kristus Raja Agung membawa keselamatan bukan hanya bagi bangsa Israel, melainkan juga untuk segala bangsa yang percaya kepada-Nya. Dia-lah Tuhan atas hari sabat, Dia berkuasa atas segala-galanya. Dia-lah penyelamat seluruh umat manusia yang percaya kepada-Nya. Dia yang memahami kebutuhan para murid-Nya, orang-orang yang megikuti-Nya. Dia juga tahu kebutuhan anggota Gereja-Nya sehingga Dia memberikan apa yang menjadi kebutuhan mereka, sekalipun hal itu mungkin bertentangan dengan tradisi dan kebiasaan. Oleh sebab itu, setiap anggota Gereja perlu menyelaraskan cara hidup, pola pikir, dan seluruh dirinya dengan kebijaksanaan Allah. Sebab segala sesuatu bermuara dan terpusat pada Yesus sebagai Sang Juruselamat, Dia yang berkuasa atas seluruh alam semesta, dan atas hari sabat.
Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar mampu menghayati Sabda-Nya dengan baik di dalam kehidupan sehari-hari.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARO,
P. Kris Sambu, SVD
Amin. Maksh ut renunganx ptr, mat mlm.
BalasHapusTrmksh Pater
BalasHapus