MARIA MENYIMPAN SEGALA PERKARA DI DALAM HATINYA

 Renungan hari Sabtu, 01 JANUARI 2022 – TAHUN BARU

HARI RAYA SP. MARIA BUNDA ALLAH

Bil 6:22-27; Mzm 67:2-3.5.6.8;  Gal 4:4-7;  Luk 2:16-21

MARI MENYIMPAN SEGALA PERKARA DI DALAM HATINYA;

IA DIBERI NAMA YESUS, NAMA YANG DISEBUT OLEH MALAEKAT

 

Pada hari ini kita merayakan tahun baru. Kita bersyukur kepada Tuhan atas semua anugerah yang Tuhan berikan kepada kita sepanjang tahun 2021 yang sudah kita lewat dan memasuki tahun baru 2022 ini dengan hati penuh sukacita. Salah satu nasihat yang bagus dari St. Paulus bagi kita semua: “Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan dan perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita” (Kol 3:17). Mari kita memulainya dengan Tuhan dan mengakhirinya bersama Tuhan. Bunda Maria akan mendoakan kita sekarang sampai saat ajal menjemput kita semua.

Kita telah merasakan dan mengalami perjalanan hidup kita sepanjang tahun 2021 yang penuh dengan kecemasan dan ketakutan. Terutama kita cemas dan takut karena Virus Corona yang terus melanda kita sepanjang tahun. Berbagai aktifitas sehari-hari dibatas, kebersamaan kita sebagai kelompok masyarakat dan budaya dibatasi; kegiatan Pendidikan belajar mengajar dan pekerjaan kantor dibuat secara shift dan online; bahkan kegiatan iman/rohani kita dilakukan secara online pula. Banyak dari kita yang menjadi gusar oleh situasi ini. Namun dibalik itu semua, kita masih merasakan cinta dan penyelenggaraan Tuhan sehingga kita masih dapat melewati tahun 2021 dan memasuki tahun baru, 2022 dengan penuh optimisme.

Secara liturgis, seluruh Gereja katolik juga merayakan Hari Raya St. Perawan Maria, Bunda Allah. Di dalam sejarah Gereja, pada abad ke-V pernah muncul sebuah ajaran sesat tentang kebundaan ilahi Maria. Pokok ajaran sesat ini adalah bahwa Maria memang Bunda Yesus tetapi bukanlah Bunda Allah. Ajaran sesat ini dikutuk dalam konsili Efesus (431). Konsili suci ini kembali menegaskan bahwa Maria adalah Bunda Allah (Theotokos) karena Yesus Puteranya adalah sungguh-sungguh Allah. Perayaan ini masuk dalam kalender liturgy katolik pada zaman Paus Pius XI. Perayaan Bunda Maria sebagai Bunda Allah membantu iman kita kepada Yesus sebagai sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia.

Bunda Maria adalah pribadi yang sangat akrab dengan umat beriman. Ada banyak orang yang mempunyai pengalaman iman yang sangat kaya dalam relasinya dengan Bunda Maria. Maria adlah tempat seseorang beriman berlari dan berlindung Ketika sedang mengalami berbagai situasi yang memilukan, sakit penyakit, cobaan dan berbagai godaan hidup. Maria bertindak sebagai seorang ibu yang melindungi, mengasuh dan membimbing anak-anaknya. Jauh di atas segalanya, Maria dipercaya sebagai pengantar doa-doa permohonan kita kepada Yesus, Sang Juruselamat dunia.

Penginjil Lukas dalam perikop Injil hari ini melukiskan malam natal yang indah. Para gembala adalah orang-orang sederhana yang mendapat pencerahan dari para malaikat untuk pergi ke Betlehem dan menyembah Yesus. Di sana mereka menemukan Maria, Yusuf dan sang bayi. Lihatlah bagaimana para gembala sederhana dengan penuh sukacita mesianis siap menjawabi dan melakukan sabda Tuhan melalui para malaikat. Dan Maria sebagai Hamba Tuhan yang melahirkan Sabda disebut pertama, menyusul Yusuf dan Yesus sang bayi. Apa artinya ini? Bahwa Maria memiliki peran yang penting dalam sejarah keselamatan. Maria tidak mengambil kemuliaan Kristus tetapi Maria adalah karya sempurna Yesus Kristus yang berpartisipasi dalam karya Keselamatan yang dibawa oleh Yesus Kristus itu.

Apa yang dapat kita pelajari dari Bunda Maria? Bunda Maria selalu hadir aktif bersama Puteranya. Dia tidak hanya sekedar hadir tetapi dengan namanya disebut pertama berarti kehadirannya sangat berarti bagi Yesus. Bunda Maria juga menyimpan semua perkara yang tidak lain adalah kehendak Tuhan di dalam dirinya. Ia percaya bahwa kesederhanaan Betlehem adalah rencana Tuhan baginya dan sebagai hamba ia menerimanya. Hanya orang beriman seperti Maria dapat menerima rencana Tuhan yang unik seperti ini. Mari kita belajar dari bunda Maria untuk selalu hadir aktif di dalam keluarga dan komunitas masing-masing. Kita juga memiliki hati Maria sebagai hamba untuk patuh kepada kehendak Tuhan.

Satu hal yang sangat mutlak kita renungkan hari ini adalah anak Maria diberi nama. “Ketika genap delapan hari umurnya, Anak itu disunatkan, dan Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh Malaekat sebelum Ia dikandung ibu-Nya” (Luk. 2:21). Kita semua telah memiliki nama yang diberikan oleh orangtua, entah nama itu berdasarkan nama famili, nenek moyang kita, atau nama yang dimodifikasi berdasarkan situasi dan kondisi dunia kita (misalnya: ada yang Namanya Damianus MUKESE = Musim Kering Sekali; ada yang lahir pada hari minggu Palma, maka Namanya Hadia Palma; lagi tenarnya pebulutangkis Indonesia tahun 80-an, maka Namanya Rudi Hartono atau Liem Swi King.)

Kita melalui Sakramen Pembaptisan, mendaptkan nama baru, sebagai pelindung kita dengan nama Santo atau Santa……Makanya jangan hanya cari bunyi enak namauntuk anak, tetapi harus memiliki arti dan spirit dari sebuah nama. Nama menunjukkan siapa pribadi bersangkutan; itu sebabnya orang bisa perkarakan jika ada yang mencemarkan “nama baik”-nya. Sebagai orang katolik yang telah menyandang kristiani kita, marilah kita hidup sesuai dengan nama yang kita sandang, sehingga memberi arti bagi diri sendiri, bagi dunia, sesame dan Tuhan. Selain daripada itu, kita sudah menerima banyak kebaikan dan cinta Tuhan selama tahun yang akan lewat ini, marilah kita sebagai tanda syukur, kita berbagi kasih kepada sesame juga.

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memapukan kita menghyti Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari-hari.

Doa: Salam Maria, penuh rahmat Tuhan sertamu terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus. Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amen.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU