DARAH YESUS MENYUCIKAN KITA DARI SEGALA DOSA

 Renungan Hari Selasa, 28 Desember 2021

Hari Keempat Oktaf Natal

Pesta Kanak-Kanak Suci, Martir (M)

1Yoh. 1:5-2:2;  Mat. 2:13-18

Nafsu untuk berkuasa dan ambisi untuk tetap mempertahankan kekuasaan telah menyeret orang kepada suasana hidup yang gelap. Salah satu contoh nyata adalah Herodes di dalam injil hari ini. Dia hidup di dalam kegelapan hati, pikiran dan perasaan kasih sayang kepada sesama. Yang ada di dalam hati dan pikirannya adalah dirinya sendiri, sedangkan orang lain adalah musuh yang dikuatirkan akan mengganggu kursi tahta kekuasaannya. Herodes menjadi kalap dan sangat marah ketika diketahuinya bahwa ternyata orang-orang majus itu telah memperdaya dia dengan pulang ke negeri mereka melalui jalan lain. Inilah yang menyulut amarah Herodes. Dalam kekuatiran itu maka diperintahkan supaya semua anak usia dua tahun ke bawah harus dibasmi dan dibunuh, usia yang diperkirakan sejak pemberitahuan tiga orang majus itu. Herodes memang kejam, bengis dan tidak memiliki perikemanusiaan. Dia memiliki sepuluh orang isteri; dan dia juga membunuh tiga orang anak kandungnya sendiri. Inilah kegelapan hati nurani, dosa yang sudah membelenggu seseorang hanya karena nafsu berkuasa. Atas nama kekuasaannya itu ia telah mengorbankan banyak orang terutama anak-anak yang tidak berdosa. Itu sebabnya anak-anak tanpa dosa didaulat sebagai martir suci demi mempertahankan kebenaran.

        Pembantaian Kanak-Kanak Suci (detail) karya Lucas Cranach si Tua (s. 1515), Museum Nasional di Warsawa.

Santu Yohanes dalam suratnya hari ini menyatakan Yesus adalah Terang yang datang ke tengah dunia dan menghalau kegelapan dosa. Dia membawa terang kebenaran dan mengalahkan kegelapan dosa; kebaikan telah mengalahkan kejahatan; terang telah menghalau kegelapan. Sekalipun banyak nyawa tanpa dosa itu telah menjadi korban, namun terang kebenaran dan kebaikan serta keadilan akan selalu menang atasnya. Sebab Allah adalah terang dan kebenaran itu sendiri; Allah adalah Penguasa Abadi yang tidak terkalahkan.

Di dalam kehidupan sosial sehari-hari, tidak jarang kita menjumpai banyak orang yang memiliki ambisi-ambisi tidak sehat dan nafsu kejahatan yang tidak terbendung. Mereka ingin memiliki lebih namun dengan cara yang tidak wajar: rampok, curi, palak di jalanan, begal, bahkan membunuh korban hanya ingin memperoeh hartanya. Ada yang iri hati melihat sesama sukses. Misalnya, kalau kebun sesama akan memperoleh hasil panen yang limpah, maka dengan cara yang jahat ia memasukan hewan atau menjebolkan pagar tanaman sehingga gagal panen. Mungkin juga di bidang politik ada yang menjegal lawan politik dengan cara-cara yang tidak elok dan memalukan. Masih bisa didaftarkan cara-cara anak-anak kegelapan beraksi di dalam dunia ini. Kita yang sudah diselamatkan melalui Terang Pembaptisan dan Darah Putera Tunggal Bapa kiranya selalu berusaha untuk bertahan tinggal di dalam terang kebenaran hidup, sekalipun kita harus berjuang melawan cobaan-cobaan dan godaan yang tidak sedikit. Jika kita berhasil melawan cara-cara kegelapan, dan berhasil mempertahankan dan membawa terang kebenaran maka kita adalah 'martir-martir' hidup di dunia ini.

Marilah kita memohon Terang Roh Kudus agar kita dimampukan untuk menghayati Sabda Tuhan ini dengan baik di dalam kehidupan sehari-hari.

Salam dan berkat,

Pastor Paroki EKUKARDO,

P. Kris Sambu, SVD  

Komentar

  1. Amin....ptr...maksh ut renunganx, semoga kita mampu melawan kejahatn yg timbul dr dlm hati kita masing2. Amin...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU