MARI, IKUTLAH AKU, DAN KAMU AKAN KUJADIKAN PENJALA MANUSIA

 Renungan Hari Selasa, 30 Nopember 2021

Pesta Santu Andreas, Rasul (M)

Pekan I Adven - Thn C/II

Rom. 10:9-18; Mat. 4:18-22

Apa yang istimewa dari Yesus, sehingga perkataan dan panggilan-Nya langsung ditanggapi oleh mereka yang mendengarnya? Adalah Andreas dan Simon saudaranya, begitu juga Yohanes dan Yakobus, anak-anak Zebedeus, ketika mendengar suara Yesus yang memanggil mereka, tanpa diskusi dan tanpa ragu-ragu mereka langsung meninggalkan pekerjaannya, barang-barang miliknya, ayahnya (keluarga) dan langsung mengikuti Yesus. Adakah yang istimewa dari pribadi Yesus? Iya, tentu ada, sebab kalau tidak demikian, untuk apa orang-orang ini ikut Dia begitu saja?

Andreas yang pestanya Gereja rayakan hari ini, versi Injil Yohanes, dia adalah murid Yohanes Pembaptis. Tetapi ketika Yohanes menunjuk Yesus, "Lihatlah, Anak Domba Allah", Andreas langsung mengikuti Yesus. Ketika Yesus bertanya, "Apakah yang kamu cari?" Jawaban Andreas adalah, "Guru, di manakah Engkau tinggal?" Jawab Yesus, "Marilah dan kamu akan melihatnya."

                                   Santu Andreas, Rasul

Rupanya pengalaman ada bersama Yesus beberapa waktu itulah yang membuat Andreas sadar 'siapakah Yesus itu'? Maka tak lama kemudian ia memperkenalkan Petrus, saudaranya kepada Yesus. "Kami telah menemukan Mesias!" Andreas pun membawa Simon kepada Yesus.

Andreas terpilih menjadi salah satu dari keduabelas rasul oleh Yesus. Sejak itu Andreas selalu berada di setiap perjalanan Yesus. Andreas pula yang memberitahukan kepada Yesus tentang seorang anak yang membawa lima roti jelai dan dua ekor ikan yang kemudian digandakan Yesus untuk memberi makan kepada lima ribu orang. Dan setelah Yesus naik ke surga, Andreas tetap berkanjang dalam doa bersama para rasul lainnya dan Bunda Maria. Andreas seorang rasul yang setia menjalankan tugas dan panggilannya.

Panggilan Andreas adalah model panggilan kita. Wajarlah kita perlu belajar daripada Andreas untuk melihat panggilan hidup kita sendiri. Panggilan kita menajdi seorang kristiani adalah panggilan menjadi rasul. Menjadi rasul berarti siap untuk diutus untuk mewartakan kasih dan kebaikan Tuhan yang telah kita kenal, seperti Andreas yang telah mengenal Yesus itu. Seperti dikatakan oleh Santu Paulus kepada jemaat di Roma dalam bacaan pertama hari ini, bahwa apa yang diimani di dalam hati harus diwartakan dengan mulut. Itulah yang dilakukan Andreas dalam hidupnya. Dia mengimani Yesus, dan dia mewartakan pula kepada sesama. Kita pun perlu menyadari akan tugas pewartaan ini di dalam hidup kita. Mewartakan kasih dan kebaikan Allah yang kita telah nikmati pula. Itu hal pertama.

Hal kedua, Andreas adalah pribadi yang rendah hati. Dia tidak pernah menuntut balas jasa setelah dia melakukan sesuatu yang berguna bagi sesama. Simon Petrus diperkenalkan kepada Yesus, justru Simon yang dijadikan sebagai kepala para rasul dan digelari sebagai dasar Gereja. "Ëngkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinyaa Petrus), dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku." Demikian pula setelah dia memperkenalkan anak kecil yang membawa roti dan ikan itu, sesudah itu Andreas tidak disebut-sebut lagi namanya. Kiranya itu menjadi peringatan bagi kita, agar tidak menuntut balas jasa kalau kita telah melakukan suatu pekerjaan. Tuhan pasti memperhitungkan segala pengorbanan orang-orang yang tulus hati.

Marilah kita memohon rahmat kerendahan hati dan ketulusan hati dalam melayani dan menjalankan tugas perutusan kita sebagai murid Tuhan di tengah kehidupan kita sehari-hari.

#KamuAkanKuJadikanPenjalaManusia

Salam dan berkat,

Pastor Paroki EKUKARDO,

P. Kris Sambu SVD

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU