KEADILAN DI MATA TUHAN

 Renungan Hari Rabu, 17 Nopember 2021

PW. Santa Elisabeth dari Hungaria, Biarw. (P.)

2Mak.7:1.20-31; Luk. 19:11-28

Injil hari ini memberi sebuah tantangan untuk dipahami oleh setiap orang beriman. Alasannya, dalam Injil Lukas 19:26 tertulis: "Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, daripadanya akan diambil." Sepintas lalu saat mendengar atau membaca ayat ini rasanya sangat bertolak belakang dengan pemahaman tentang keadilan. Bisa saja pikiran semacam ini akan muncul, 'bagaimana mungkin seseorang yang sudah memiliki lebih akan ditambahkan lagi, sedangkan orang yang tidak punya apa-apa, masih juga diambil daripadanya yang tersisa.' Selama ini Yesus mengajarkan tentang keadilan atau kebaikan, bagaimana dengan pernyataan-Nya itu? Kiranya dalam perumpamaan tentang uang mina ini, jika direnungkan dengan seksama dan mendalam, maka kita akan memahami tentang keadilan dan kebaikan yang dimaksudkan oleh Yesus.

Keadilan bukan soal pembagian sama rata, sama banyak. Melainkan keadilan itu terjadi jika hak dan kewajiban seseorang terpenuhi secara baik. Suatu perbuatan dikatakan adil apabila unsur pokok hak dan kewajiban dijalankan dengan baik. Ada unsur hak untuk diperoleh, namun ada unsur kewajiban yang harus dikerjakan. Jika hanya salah satu, maka belum dikatakan adil. Oleh sebab itu dalam perumpamaan ini, Yesus mengajarkan kita suatu pedoman atau model hidup yang nyata. yakni kita harus bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan sesuatu. Sekecil apapun pekerjaan kita dan seberapa banyak pun hasilnya, semuanya senantiasa berharga di mata Tuhan. Sehingga berusahalah dan berjuanglah sekuat kemampuan kita, karena kita pasti akan dipercayakan untuk mengerjakan hal-hal yang lebih besar, sebab kita sudah berhasil melakukan hal-hal yang lebih kecil. Setiap orang beriman telah diberi kemampuan dan talenta masing-masing untuk dimanfaatkan dengan baik. Apakah kita sudah sungguh mempergunakannya sehingga dapat menghasilkan laba? Ataukah kita telah menguburkannya dengan kemalasan dan ketidakpedulian kita? Marilah kita bertobat!

Santa Elisabeth dari Hungaria yang pestanya kita rayakan hari ini, sudah berusaha menggandakan talenta yang diterimanya dari Tuhan.

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita untuk menghayati Sabda-Nya ini dengan baik dan benar.

#KeadilanDiMataTuhan

Salam dan berkat

Pastor Paroki EKUKARDO,

P. Kris Sambu, SVD

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU