IA AKAN SEGERA MEMBENARKAN MEREKA
Renungan Hari Jumat, 13 Nopember 2021
Keb. 18:14-16; 19:6-9; Luk. 18:1-8
Nasib para janda dan anak yatim piatu sering digambarkan oleh Kitab Suci sebagai orang-orang yang memperoleh perhatian khusus dari Tuhan Allah. Pemazmur misalnya menyebut Allah sebagai Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, sebab mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki apa-apa di dalam hidupnya. Mereka selalu mengandalkan Tuhan sebagai penyandar kehidupannya. Oleh sebab itu mereka selalu percaya bahwa Tuhan senantiasa mendengar doa-doa mereka. Mereka selalu berdoa dan berdoa..... Realitas ini hendak mengatakan kepada kita bahwa hanya orang-orang yang senantiasa berdoa tanpa henti yang terus-menerus menjalin hubungan dengan Tuhan-lah yang dapat bertahan dalam iman.
Yesus di dalam injil hari ini memberikan perumpamaan tentang seorang hakim yang lalim dan tidak adil. Tentu untuk membela hak seorang janda miskin, mustahil datang dari seorang hakim yang serakah akan uang, sebab janda itu tidak mungkin memberikan sogokan kepadanya. Namun sekalipun hakim itu dianggap sudah kebal dan tidak takut kepada siapapun, termasuk kepada Allah, akhirnya ia luluh terhadap janda yang terus-menerus mendatanginya dan meminta haknya dibela. Janda itu minta agar haknya dibela. Tentu pembelaan hakim itu tidak tulus, dia hanya ingin rasa aman, jangan diganggu lagi. Akan tetapi bagi si janda, dia sudah mendapatkan apa yang seharusnya menjadi haknya.
Berbeda dengan Allah. Allah membela dan membenarkan manusia yang berdoa terus-menerus kepada-Nya bukan karena merasa terganggu, melainkan karena belaskasihan yang berlimpah terhadap umat-Nya yang setia berdoa kepada-Nya. Keadilan yang Tuhan lakukan atas dasar kebenaran dan cintakasih. Berbeda dengan keadilan yang diberikan manusia sekian sering atas dasar perhitungan untung rugi.
Dari Sabda Tuhan hari ini marilah kita merenungkan beberapa hal yang dapat menjadi pedoman hidup kita:
Pertama, hendaknya kita tidak pernah bosan untuk selalu berdoa kepada Tuhan. Barangkali kita jenuh karena merasa doa-doa kita tidak dikabulkan; kita menganggap Tuhan tidak peduli dengan kita. Namun perlu kita sadari, Tuhan selalu mendengarkan doa-doa orang beriman. Saat pengabulan atas doa-doa kita adalah waktu yang tepat seturut rencana Tuhan. Yang pasti kita harus terus-menerus berdoa dan berharap dengan penuh iman kepada-Nya.
Kedua, kiranya kita belajar untuk berlaku adil terhadap sesama. Berbuat baik kepada sesama bukan karena atas perhitungan untung rugi, melainkan atas dasar ketulusan hati dan kebenaran yang terjadi.
Marilah kita memohon rahmat kebijaksanaan dari Roh Kudus agar senantiasa memampukan kita untuk menghayati Sabda Tuhan dengan baik dan benar di dalam hidup ini.
#TuhanSegeraMenolongOrangYangBerdoaKepadaNya
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu, SVD
Amin.....maksh byk ptr..
BalasHapus