SIAPAKAH YESUS MENURUT SAYA?

 Renungan Hari Minggu, 12-09-2821

HARI MINGGU BIASA XXIV 

Yes. 50:5-9a; Yak. 2:14-18; Mrk. 8:27-35


Siapakah Yesus bagiku? Siapakah Yesus bagi keluargaku? Siapakah Yesus bagi parokiku? Siapakah Yesus bagi Gereja? 

Inilah pertanyaan-pertanyaan yang diadopsi dari pertanyaan Yesus kepada para murid-Nya, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"

Terhadap pertanyaan Yesus itu, Petrus menjawab dengan tegas bahwa Yesus adalah Mesias. "Engkau adalah Mesias!"

Namun, gambaran Mesias dalam pikiran Petrus adalah Mesias sebagai raja dengan segala keagungan dan kekuasaan; dengan segala pasukan perang dan persenjataan lengkap; memiliki kekayaan dan jabatan. Bukti bahwa gambaran Mesias ala Petrus itu salah, ketika Yesus mengajarkan mereka (para murid-Nya) bahwa Anak Manusia akan menanggung penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Petrus tidak rela hal itu terjadi bahkan dia menarik Yesus ke samping dan menegur Dia. Petrus berpikir bahwa dia bisa membela Yesus dan meluputkan Dia dari segala kemungkinan yang telah disampaikan-Nya. Tindakan heroik Petrus justru dicela oleh Yesus. Bahkan Yesus memarahi Petrus sebagai iblis. "Enyahlah iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Hari ini, kita diingatkan oleh Yesus akan konsekuensi menjadi murid-Nya, menjadi pengikut-Nya. Menjadi murid Yesus, tidak otomatis kita menikmati hidup enak, makmur, dan terbebas dari beban masalah apapun. Justru dengan menjadi murid-Nya, kita harus berani berkorban, dan siap menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Tantangan dan kesulitan yang kita hadapi karena beriman kepada Kristus sudah terjadi sejak jaman para rasul dan masih terus terjadi sampai masa kita dewasa ini. Dengan situasi seperti itu, apakah kita langsung mundur? Tentu kalau kita sungguh menjadi murid Yesus, kita mau bertahan. 

Jika kita benar-benar percaya kepada Kristus, kita akan tetap kuat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan, tantangan dan penderitaan, bahkan kita akan mampu menjadi pemenang. 

Nabi Yesaya dalam bacaan pertama hari ini, memperlihatkan betapa teguh imannya kepada Tuhan sebagai pembelanya ketika dia dipukul, dianiaya, diludahi. Yesaya tetap percaya Tuhan sebagai penyelamatnya sehingga ia berkata, "Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."

Siapakah Yesus menurutku? 

Kiranya hari ini kita diajak untuk masing masing memberi jawaban secara personal berangkat dari pengalaman-pengalaman pribadi. Bisa saja, dalam pengalaman pribadi kita :

- Yesus adalah sahabat yang berjalan bersama kita. Yesus yang selalu melindungi dan menyertai di setiap langkah hidup kita. Dia selalu memperkenalkan Diri-Nya "Aku ini, jangan takut" ketika kita menghadapi berbagai cobaan, badai kehidupan, beban hidup yang berat. Yesus datang sebagai sahabat dan berjalan bersama kita. 

- Yesus adalah pembelaku dalam kesesakan. Seperti pengalaman Yesaya yang ditolong oleh Tuhan, aku pun mengalami pertolongan yang serupa dalam hidupku. Yesus sudah berjanji, "Jangan kuatir akan apa yang akan kamu katakan, sebab Roh Kudus yang akan berbicara bagimu." 

- Yesus adalah sahabat yang solider dengan aku. Pesan Santu Yakobus dalam bacaan kedua adalah representasi kehadiran Yesus yang solider dengan manusia, dengan saya. Melalui sesama yang berbuat baik, di sana Yesus hadir. Saya pun juga harus melakukan yang sama bagi sesama, bersolider dengan mereka. 

Marilah kita dalam terang Sabda Allah teristimewa dalam bulan Kitab Suci ini, semakin menyadari kehadiran Tuhan dalam ziarah hidup kita. Kita semakin mampu memberikan jawaban pasti tentang Yesus bagiku, Yesus bagi keluargaku, kelompokku, parokiku dan dunia semesta. 

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari. 

#SalamYesusSangSabda

#SiapakahYesusMenurutAku


Salam dan berkat 

Dari Pastoran EKUKARDO, 

Kris Sambu SVD 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU