KELUARGA YANG TERBERKATI

 

RENUNGAN PESTA KELUARGA KUDUS NASARETH (AKHIR TAHUN 2023)

Kej. 15:1-6; 21:1-3; Ibr. 11:8.11-12.17-19; 

Luk. 2:22-40

 

KELUARGA YANG TERBERKATI

 

Bacaan-bacaan hari ini berbicara tentang kehadiran seorang anak di dalam keluarga. Mari kita dalami pesan Tuhan ini dengan melihat pengalaman Abraham dan pengalaman keluarga Nazareth. Pertama, bacaan pertama dan kedua berbicara tentang kehadiran seorang anak yang amat dirindukan oleh keluarga Abraham dan Sara. Keduanya sudah lanjut usia dan secara manusiawi mereka tidak akan mungkin memiliki seorang anak lagi. Namun, Tuhan tidak pernah lupa akan janji-Nya. Ia datang dan dengan Sabda-Nya sendiri, Ia meneguhkan hati Abraham. Alhasil, Sara pun mengandung dan melahirkan bagi Abraham seorang anak yang diberi nama Ishak. Ishak berarti tertawa, yang mengingatkan akan Sara yang tertawa akan janji Tuhan. Tetapi, nama ini mengingatkan mereka bahwa Tuhan membuat mereka tertawa, Membuat mereka berbahagia. Kisah Abraham, Sara dan Ishak ini mengingatkan kita bahwa Tuhan memang selalu berupaya untuk membahagiakan keluarga kita. Tidak dapat disangkal bahwa selalu ada kesulitan atau kesusahan dalam rumah tangga kita. Selama kita hidup, kita selalu memiliki kesulitan, tantangan dan kesusahan. Tetapi, kita yakin bahwa Tuhan selalu ada bersama kita, berjalan bersama kita dan membantu kita menemukan jalan keluar. Karena itu, hendaknya kita tidak melupakan Tuhan dalam seluruh perjalanan keluarga kita.

 

Kedua, bacaan Injil berbicara tentang keluarga Nazareth yang mempersembahkan Yesus kepada Allah di Bait Allah. Menurut kebiasaan Yahudi waktu itu, sesudah empat puluh hari seorang ibu yang melahirkan akan pergi ke Bait Allah untuk menyucikan dirinya dan membawa korban syukur. Keluarga itu akan mempersembahkan kepada Tuhan jika yang lahir itu adalah seorang anak laki-laki pertama/sulung. Kebiasaan ini memperlihatkan bahwa keluarga-keluarga Yahudi sejak awal sudah memperkenalkan anggota keluarganya kepada Tuhan. Pada saat yang sama, ketika mereka mempersembahkan putra sulung mereka, mereka juga mempersembahkan seluruh keturunan dan generasi yang mereka lahirkan.

 

Dari kisah ini kita belajar untuk memperkenalkan kepada keluarga dan generasi kita dengan Tuhan dan hal-hal rohani. Di tengah zaman yang sudah makin sekular ini, nilai-nilai rohani perlahan-lahan mulai hilang. Kadangkala kita temukan bahwa anak-anak muda kurang lagi berminat pada kegiatan rohani.

Mungkin ini disebabkan karena dari kecil mereka kurang dibiasakan atau di dalam keluarga kita, kita kurang menciptakan suasana Bait Allah. Kita mungkin kurang mempersembahkan keluarga kita kepada Tuhan. Pada pesta keluarga kudus ini, kita memohonkan berkat Tuhan agar kita mampu meneladani keluarga kudus dari Nazareth, agar nilai-nilai rohani tetap tertanam dalam hati kita dan anak-anak kita.

 

Selamat merayakan Pesta Keluarga Kudus.

 

Selamat bersyukur atas berkat Tuhan selama tahun 2023 yang  sebentar lagi akan kita tinggalkan.

 

Salam dan berkat,

Pastor Paroki EKUKARDO,

P. Kris Sambu, SVD

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU